(Yeon Jin POV)
Sesuai dengan janjiku kemarin, aku datang lebih pagi ke rumah sakit. Untung saja hari ini hari Sabtu. Ketika aku masuk ke kamarnya, dia sudah tampak rapi. Aku terkejut.
“Ji, kamu melepas infus juga selang oksigennya?” kataku khawatir.
“Gwaenchanayo. Aku sehat. Jangan terlalu mengkhawatirkan keadaanku, jagiya.” Katanya sambil mengusap kepalaku.
“Ji, serius sedikit. Apa ini tidak apa?”
“Tidak apa! Kan bukan aku yang melepasnya. Uisa juga perawat kok yang melepasnya.” Katanya sambil tersenyum.
“Jangan berbohong!”
“Astaga anak ini. Kamu boleh menanyakannya langsung kalau kamu tidak mempercayaiku.”
“Keunde….”
“Kamu tidak suka melihatku sembuh? Aku sudah tidak memakai apapun, itu artinya aku sudah membaik kan?”
Aku terdiam. Tapi wajahnya masih sangat pucat. Tapi kalau aku ngotot lagi, aku takut dia malah bersedih.
Continue reading