20 cm [Part 18-END]

(Yeon Jin POV)

Sesuai dengan janjiku kemarin, aku datang lebih pagi ke rumah sakit. Untung saja hari ini hari Sabtu. Ketika aku masuk ke kamarnya, dia sudah tampak rapi. Aku terkejut.

“Ji, kamu melepas infus juga selang oksigennya?” kataku khawatir.

“Gwaenchanayo. Aku sehat. Jangan terlalu mengkhawatirkan keadaanku, jagiya.” Katanya sambil mengusap kepalaku.

“Ji, serius sedikit. Apa ini tidak apa?”

“Tidak apa! Kan bukan aku yang melepasnya. Uisa juga perawat kok yang melepasnya.” Katanya sambil tersenyum.

“Jangan berbohong!”

“Astaga anak ini. Kamu boleh menanyakannya langsung kalau kamu tidak mempercayaiku.”

“Keunde….”

“Kamu tidak suka melihatku sembuh? Aku sudah tidak memakai apapun, itu artinya aku sudah membaik kan?”

Aku terdiam. Tapi wajahnya masih sangat pucat. Tapi kalau aku ngotot lagi, aku takut dia malah bersedih.
Continue reading

20 cm [Part 17]

(Author POV)

Yeon Jin masih duduk di tepi ranjang, begitu juga dengan eomma dan appa Jiyong, Taeyeon, juga Jonghyun. Mereka masih menunggu namja itu bergerak.

Yeon Jin yang khawatir hanya bisa meremas-remas kedua tangannya sendiri. Jonghyun yang tahu kepanikan yeoja itu, kemudian menepuki punggung Yeon Jin agar dia tenang.

“Ji bergerak!” kata Taeyeon tiba-tiba.

Semua bisa melihat kalau namja itu mulai menggerakkan jemarinya yang sudah sempat kaku seharian itu. gerakannya makin terlihat dengan jelas. Tiba-tiba matanya bergerak juga. Dengan perlahan tapi pasti, matanya terbuka. Kedua matanya terbuka.
Continue reading

20 cm [Part 16]

(Yeon Jin POV)

“Taeyeon itu benar-benar adikmu?” tanyaku lagi. Aku masih tidak percaya dengan pendengaranku.

“Astaga, apa perlu kami melakukan tes DNA agar kamu puas?”

“Aku serius, oppa.”

“Tentu saja. Dia adikku. Kami terlahir dari rahim yang sama.”

“Lalu kenapa dia memanggilmu seperti itu?”

Dia juga Taeyeon tertawa. “Dia memang tidak bisa memanggilku oppa. Dia sudah biasa memanggil namaku sejak kecil. Ini agak buruk, tapi aku yang mengajarinya. Soalnya waktu kecil aku tidak suka dipanggil oppa oleh yeoja kecil sepertinya. Jadi kuajari dia memanggil namaku.” Katanya sambil mencubit pipi Taeyeon.
Continue reading

20 cm [Part 15]

(Yeon Jin POV)

Setelah uisa memeriksa keadaannya, aku diperbolehkan masuk untuk melihat keadaannya. Saat aku masuk, aku menjadi sangat khawatir melihat keadaannya. Aku tidak diperbolehkan sunbae menanyakan apapun pada uisa mengenai keadaan oppa. Dia bilang aku tidak perlu terlalu khawatir karena menurutnya oppa hanya kelelahan.

Aku duduk di sebelah ranjangnya, menunggu dia sadar. aku memandangi setiap detail wajahnya. Ya, perasaanku padanya tidak pernah berubah. Aku masih dan akan selalu mencintainya.

Kemudian mataku memandang aneh pada rantai yang ada di lehernya. Ani. Itu ternyata bukan rantai. Itu sebuah kalung. Aku mengerutkan dahiku. Oppa tidak pernah memakai kalung sebelumnya. Aku menarik kalung itu perlahan. Aku menelan ludah. Cincin kami ada disitu.
Continue reading

20 cm [Part 14]

(Yeon Jin POV)

Oppa menggandeng tanganku menuju motornya. Setelah itu kami berkeliling kota. Hal yang biasa dilakukan oppa dulu ketika kami ingin kencan namun tidak punya banyak uang. Aku tersenyum mengingat momen itu. aku mengeratkan rangkulanku.

“Wae?” tanyanya sambil terus mengemudi.

“Aku baru menyadari kalau sudah banyak kenanganku tentangmu, oppa.”

“Pabo! Setahun bersamaku, tentu saja sudah banyak kenangan.”

Aku menempelkan kepalaku di punggungnya. Sementara dia hanya mengusap tanganku yang merangkulnya dengan tangan kirinya.
Continue reading