Boy+Lipstick = Love? [Part 16-END]

seperti janji author, cerita ini dilanjutkan karena komentarnya sudah mencukupi. gomawoyo, readers. semoga masih menunggu kelanjutan cerita yang lain. terima kasih sudah berkomentar. ditunggu di lain cerita.

annyeong!

happy reading all ^^

(Kibum POV)

Hari pernikahan Taeyeon noona. Akhirnya noona mendapat restu untuk menikat dengan satu-satunya namja yang paling dicintainya itu. Ya, Teuki hyung. Meskipun sempat bersitegang beberapa waktu, akhirnya mereka diizinkan menikah. Hari ini keduanya tampak sangat luar biasa dengan gaun pernikahannya.

“Kibum-ah, oette?” tanyanya sambil memainkan gaunnya.

“Cantik.” Sahutku pendek.

“Gomawoyo.”

“Mulai sekarang berhentilah jadi yeoja kekanakan. Kau sudah bersuami.”

“Arraseo.” sahutnya sambil terkekeh.
Continue reading

Boy+Lipstick = Love? [Part 15]

annyeong chingu, sama seperti cerita sebelumnya, cerita ini juga akan lanjut kalau komentarnya minimal 25 komentar ya. ditunggu terus komentarnya. karena author akan benar-benar menunggu hingga jumlahnya cukup. sebelum jumlahnya tercukupi, maka akan ditunda kelanjutannya. yuk, dikomentarin. biar ceritanya nggak lama tertunda. chingu butuh kelanjutan ceritanya, author butuh partisipasi berupa komentar kalian. so, i’ll be waiting :D.

happy reading all

(Suzy POV)

“Kau yakin tidak apa-apa tidur sendirian? Aku bisa menelepon Hyuna dan memintanya menemanimu.”

“Gwaenchanayo, oppa.”

Kibum oppa sedang ada dirumahku. Dia baru saja menemaniku membeli makan malamku. Sejak kejadian di villa, Junhyung oppa tidak pernah pulang. Dongho mengatakan kalau oppa ada di rumahnya. Tapi oppa mengatakan kalau dia enggan ditemui olehku. Meski aku belum mengerti apa keinginan oppa, aku memilih diam  dan membiarkan oppa melakukan apa yang diinginkannya.
Continue reading

Boy+Lipstick = Love? [Part 14]

(Junhyung POV)

Ketika aku pulang, aku masuk ke kamar untuk menganti pakaian. Alangkah terkejutnya aku ketika aku melihat Kibum tertidur di kursi kamar sementara Suzy terbaring di ranjang. Aku berdeham dan Kibum langsung terbangun.

“Ah, mian hyung.” Katanya.

“Sedang apa kau disini?” tanyaku.

“Suzy demam, aku menemaninya sebentar.”

Kemudian kulihat dia berdiri dari kursinya dan menyentuh kening Suzy yang masih tertidur pulas. Setelah itu dia berjalan ke arahku.

“Dia masih sedikit demam. Hyung tunggu saja, mungkin sebentar lagi dia membaik.” Katanya sambil menyentuh bahuku kemudian dia keluar dari kamarku.
Continue reading

Boy+Lipstick = Love? [Part 13]

annyeong. annyeong. annyeong! apa kabar para reader penggemar cerita yang satu ini? udah lama yaaaa author ga ngelanjutin cerita ini. tapi akhirnya berhasil juga dilanjutin. mian kelamaan dan mian juga kalau ceritanya kurang bagus. so, silakan dibaca, dinikmati, dilike dan dikomentari.

happy reading all ^^

(Hyuna POV)

Aku terbangun dan tertawa terbahak-bahak melihat wajah bodoh Kibum yang tertidur di bawah. Begitu bodohnya hingga aku tidak tahan untuk mencubit pipinya. Kucubit gemas pipinya hingga dia terbangun. Dia terbangun dengan wajah yang juga bodoh sambil menggaruk kepalanya.

“YA! Berisik sekali. Jangan ganggu tidurku.”

“Bangun, pabo!”

“Kau mandilah duluan. Aku masih mengantuk.”

Karena kami sudah menyanggupi tantangan Junhyung oppa, kami harus menerima tidur dalam ruangan yang sama. Tapi aku senang dengan cara Kibum memperlakukan perempuan. Dia memang benar-benar namja yang baik. Dia bahkan tidak menginzinkanku memakai pakaian tidur yang pendek. Lebih dari itu, dia menawarkan meminjamkan celana sportnya. Dia begitu melindungiku. Sayang sekali Suzy melepaskan namja sepertinya.
Continue reading

Five Years in Love

hari ini kelima member tampan yang melatarbelakangi berdirinya blog ini, merayakan hari jadinya yang ke 5..

sudah lima tahun berlalu dan sudah banyak cerita yang muncul dari khayal seorang author karena mereka. author tidak pernah menyesali keberadaan mereka karena buat author mereka adalah sumber inspirasi.

lagu, tarian, tawa, tangis, candaan mereka bercampur jadi satu dan itu rasanya menyenangkan. mungkin ada beberapa kalangan yang tidak bisa mengerti rasanya bahkan cenderung melontarkan kata-kata pedas. tapi tidak masalah. karena sebenarnya kegembiraan yang sebenarnya bukan karena komentar orang lain tapi perasaan kita sendiri.
Continue reading