Please read this first.
(Hayoung POV)
“Oraenmaniya, Kwon Yoobin.”
Kami berdua refleks menoleh ke belakang. Aku tertegun menatapnya. Begitu pula dengan Yoobin.
“Sun..sunbae..sunbaenim..” kata Yoobin terbata. Airmatanya bergulir begitu saja. Sama seperti dulu, namja ini masih saja tidak sanggup melihat airmata Yoobin.
“YA! Mengapa menangis begitu.” Dia langsung mengusap lembut pipi Yoobin.
“Ah, maafkan aku.” Yoobin menyadari kesalahannya dan buru-buru mengusap airmatanya.
Namja itu tersenyum kemudian dia berjalan dan duduk di hadapan kami. Astaga. Empat tahun berlalu dan wajahnya sangat luar biasa saat ini. Ya, sejak dulu aku tahu kalau dia memang tampan. Namun setelah sekian lama tidak melihatnya, dia jadi sangat tampan.
“Jal jinaego isseo?” tanyanya pada Yoobin.
“Hmmm… Lumayan. Bagaimana denganmu?”
Continue reading